Saturday 21 September 2013

Investasi Kebugaran Dimulai Sejak usia dini

Investasi Kebugaran  Dimulai Sejak usia dini

Investasi Kebugaran harus dimulai sejak Belia


Sebelum membaca lebih lanjut, ada baiknya membaca kisah Nenek Annette Larkins dan kisah Nenek Mimi Kirk di :
1) rahasia kecantikan sepanjang masa tanpa obat dan tanpa suplemen
http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa/browse_thread/thread/2c541b439a0f95e2#
2) rahasia tetap segar bugar dan sexy di atas 70 tahun
http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa/browse_thread/thread/1a189763b8e6091e#
3) menjadi sehat itu memang sangat mahal (5)
http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa/browse_thread/thread/3926d1415d6e4163#

———————————-
Pada suatu sore di sebuah cafe, seorang jejaka muda yang masih sangat belia bertemu dengan koleganya untuk menandatangani sebuah kontrak bisnis kecil-kecilan. Walaupun perbincangan tentang bisnis kecil itu memang menarik, tetapi ada sisi lain yang jauh lebih menarik ketimbang soal bisnis semata. Mereka lebih berfokus berbicara tentang masalah kehidupan, tentang gaya hidup, tentang masa depan dan tanggung jawab…

Walaupun masih sangat belia, baru sekitar seperempat abad, tetapi dia harus selalu memakai kacamata. Katanya, gara-gara terlalu banyak di depan komputer.

Badannya tinggi, tetapi agak tambun. Dulu dia mampu ‘push up’ tanpa henti sebanyak 100 kali dan sering berenang. Tetapi semenjak bekerja di kantor, sudah tak sempat lagi melakukannya, dan itulah, yang katanya, membuat tubuhnya menjadi tambun.

Sebut saja namanya Budi (bukan nama sebenarnya). Budi ingin menjadi seorang yang sukses pada usia yang muda. Kelak kalau sudah sukses, dia akan menata kembali hidupnya. “Pumpung masih muda, pumpung masih kuat dan sehat”, katanya menegaskan.

Perbincangan berlanjut, mereka lalu mengamati banyak eksekutif yang lain berusia di atas 35 tahun. Kebanyakan dari mereka sudah memiliki keluhan kesehatan, mulai dari penyakit lambung, rematik, mudah terserang flu, bahkan beberapa menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Kesuksesan dalam karir ternyata tak menyertai kualitas kesehatan. Mereka juga menjadi terdiam sejenak ketika teringat seseorang eksekutif yang lumpuh dan bahkan ada meninggal mendadak pada usia sekitar 35 tahun. Benarkah Budi ingin memulai semuanya itu pada kelak ketika sudah berusia 35 tahun, yaitu ketika mulai ada keluhan pada kesehatannya?


Pemikiran ini membuat kita teringat akan Nenek Annette Larkins1), seorang nenek berusia 70 tahun yang masih kelihatan begitu muda seperti ketika berusia 30 tahun. Suaminya, Kakek Amos, hanya bisa duduk di samping sang nenek dengan penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi menyertai sisa hidupnya. Nenek Annete memulai melakukan pola makan yang baik (pola makan segar) pada usia yang belia, sejak masih muda, sejak berusia 30 tahun, sejak dia belum sakit apapun, sejak tubuhnya masih segar bugar.

Tetapi, Nenek Mimi Kirk2), yang berusia 74 tahun, terlihat berkeriput dan tua. Badannya memang sangat bugar dan tegap serta bahkan meraih penghargaan sebagai “The Over Fifty Sexiest Woman” versi PETA, tetapi keriput tua tak bisa dia sembunyikan. Walaupun sudah mulai bervegetarian sejak berusia 35 tahun, nenek Mimi baru mulai melakukan pola makan segar sejak 4 tahun yang lalu, yaitu ketika ‘ujung-ujung jarinya terasa kaku dan nyeri saat bangun tidur’ dan ketika tekanan darah tinggi sudah mulai menghambat aktifitas fisiknya’ serta ketika keriput sudah menggoresi kulitnya.

Pola makan segar membuatnya menjadi sehat hanya dalam waktu 2 minggu. Sejak itu badannya terasa menjadi sangat segar dan lebih bugar daripada 20 tahun sebelumnya. Kalau dulu Nenek Mimi takut melihat dirinya di cermin dan banyak memberikan polesan di wajah untuk menutup ketuaannya, sekarang dia bangga akan ketuaannya.

“Boleh orang melihat aku tua dan memang aku sudah tua, tetapi aku sangat bugar dan sehat dan mempunyai cowok yang 20 tahun lebih muda dariku. Aku juga merasa lebih sehat, bugar dan gesit darinya”, katanya sambil tersenyum ceria.

Apa perbedaan gaya hidup Nenek Annette dan Nenek Mimi? Nenek Annette melakukannya sejak kulitnya masih bagus dan kuat ketika dia masih berumur 30 tahun. Pola makan segar mempertahankan kondisi kulitnya untuk tetap sama hingga berusia 70 tahun. Berat badannya, ukuran lemak badannya dst selalu stabil sepanjang hidup. Annette memang ketat melaksanakan pola makan segar dan berolahraga.
Tapi, Nenek Mimi, sekalipun juga akhirnya menjadi bugar, kulitnya sudah terlanjur keriput, Nenek Mimi juga pernah mengalami gejolak naik turun berat badan. Nenek Mimi baru melakukan pola makan segar sejak 4 tahun yang lalu, ketika dia berumur 68 tahun.

Dengan memperhatikan dua contoh di atas, Budi dan koleganya itu, dan juga seperti kebanyakan orang yang lain,  tentu akan memilih menjadi seperti Nenek Annette ketimbang Nenek Mimi. Bahkan Budi menambahkan cerita, dia menjadi teringat kakeknya. Kakeknya berusia 97 tahun dan tinggal di pegunungan yang dingin. Kakek itu sangat sehat, tanpa rematik, suaranya keras dan lantang, dan bisa membaca tanpa kacamata serta masih beraktifitas tinggi. Kakek itu sering mengkonsumsi bunga segar yang berembun dan karena tinggal di pedesaan, sang kakek melakukan pola makan segar secara alami sejak masih muda. Kakek itu juga sering melakukan yoga di bawah sinar matahari, selalu tanpa alas kaki, mandi dengan air dingin dan bekerja bercocok tanam. Lumpur adalah sahabatnya. Budi heran, mengapa selama ini dia tidak pernah berpikir mencontoh kakeknya? Apakah tidak mungkin kita sukses dalam pekerjaan dan juga sukses dalam kesehatan? Mana mungkin bisa bermain lumpur, makan bunga berembun dan mandi sinar matahari kalau kita bekerja kantoran di kota besar?

Mana investasi yang paling menarik, kesehatan atau kesuksesan? Budi sedikit merenung, kini dia mudah sekali terkena flu, apalagi di tengah musim yang tidak menentu pada saat ini. Haruskah demikian?

Pembicaraan berlanjut. Mereka lalu sadar bahwa investasi kesehatan harus segera dilakukan sejak dini, mungkin dengan cara yang berbeda dengan sang kakek, tetapi tetap harus dimulai. Makin muda tentu makin baik. Mereka lalu juga merasa sudah terlalu lambat, seharusnya mereka melakukannya sejak mereka di dalam kandungan. Tapi….

“Lebih baik sekarang, daripada makin lambat lagi”, begitu kata Budi bersemangat.

Lalu, bagaimana dengan kisah nenek buyut yang masih memimpin perusahaan pada usia 82 tahun? Bagaimana dengan banyak orang yang begitu tua yang berusia di atas 90 tahun tanpa melakukan pola makan segar?

Coba amati mereka… Sebagian besar tergantung pada suplemen atau obat-obatan atau berbagai peralatan untuk menunjang kehidupannya. Sisanya, yang masih sehat, adalah mereka yang berbadan langsing. Mereka makan sangat sedikit, dan itulah kuncinya. Kalau saja mereka juga meniru kakek Budi dan Nenek Annette yang sudah melakukannya sejak muda mungkin mereka juga akan awet muda dan tetap bugar seperti mereka.

Nikmati paparan sinar matahari tiap hari secara moderat pada cuaca cerah. Sempatkan keluar ruangan untuk menikmatinya, walaupun hanya sebentar dan bahkan pada siang hari bolong. Bebaskan kulit dari ‘sun block’ karena justru lotion-lotion semacam inilah yang dicurigai menimbulkan banyak masalah kanker kulit3).

Awali dengan peregangan (streching, yoga dst), lalu lakukan latihan kardiovaskular (jalan kaki, renang, silat dst) dan akhiri dengan peregangan lagi …., sedikitnya 3 kali dalam seminggu. Lakukan latihan beban untuk memperbaiki penampilan dan pengembangan masa otot dan tulang.

Tenis meja, badminton, tenis dst? Boleh juga, tapi ini adalah olah raga permainan. Gunakan sebagai tambahan dan penambah keceriaan saja.

Lalu, yang penting, hindari sama sekali produk hewani dan kurangi setinggi mungkin makanan diproses. Jangan lupa sarapan sebanyak mungkin dengan buah manis tanpa lemak. Makan banyak-banyak sayuran segar berwarna hijau. Sedikit saja mengkonsumi biji, baik yang sudah diolah menjadi nasi, tepung, tempe, tahu, miso, kecap dst ataupun yang masih berbentuk utuh seperti kacang goreng dst.

Jika masih belia, cukup dalam dua minggu, kita akan sudah melihat hasilnya. Kebugaran, kecantikan sepanjang masa, tanpa obat dan tanpa suplemen akan menyertai kita pada hari-hari berikutnya. Ingat kisah Nenek Annette bukan?

Selamat makin bugar dan tambah keren!


Makanan segar atau makanan kehidupan atau living food adalah makanan yang masih mengandung berbagai enzim kehidupan (berasal dari energi matahari melalui proses fotosintesa) dan yang tidak dipanaskan di atas 45 derajat Celsius. Daging, telur, ikan dan susu mentah tidak termasuk ke dalam golongan makanan kehidupan karena mereka tidak lagi mengandung enzim kehidupan.

No comments:

Post a Comment