Saturday 21 September 2013

Apakah kita makan harus sesuai dengan golongan darah kita


Menyirat dari apa  yang dikatakan oleh Peter D’Adamo dalam bukunya yang sangat populer tentang diet golongan darah, “Eat Right for Your Type”, manusia adalah satu-satunya spesies di planet ini yang harus makan sesuai dengan golongan darahnya.  Menurutnya, telah terjadi evolusi golongan darah sejak terjadinya ilmu pertanian 10.000 tahun yang lalu.

A
D’Adamo mengatakan bahwa mereka yang  bergolongan darah A adalah golongan pemakan tahu karena cenderung menderita penyakit jantung, kanker dan diabetes. Golongan darah A juga tidak cocok menjadi pemimpin karena tidak tahan dengan tekanan tingggi. Dalam situasi tertekan, golongan A mudah menjadi cemas, emosional dan paranoid. Entah bagaimana, D’Adamo menyarankan agar mereka yang bergolongan darah A untuk minum kopi dan anggur merah….Wah!

O
Tersirat bahwa D’Adamo sangat mengagumi orang bergolongan darah O. Golongan darah O adalah golongan darah unggulan, mereka memiliki kekuatan, ketahanan, kemandirian, keberanian, percaya diri dan intuisi bawaan yang baik. Mereka juga harus makan daging dan tidak boleh menjadi vegetarian. Oo.., jadi mereka yang bergolongan darah O termasuk kelompok karnivora, ya?

Padahal kalau ditinjau dari struktur tubuhnya1,2), manusia lebih menyerupai simpanse atau gorila besar ketimbang singa, macan atau kucing. Pada dasarnya, simpanse dan gorila serta sefamilinya adalah frugivora (atau fruitarian, pada dasarnya), begitu juga dengan manusia.  Dan seperti manusia juga, simpanse dan gorila juga memiliki berbagai jenis golongan darah (A, B, O) sejak 5 juta tahun yang lalu. Haruskah mereka makan daging atau menjadi buas seperti singa dst supaya tetap sehat atau bahkan agar tidak bisa mati?

D’Adamo juga mengatakan bahwa orang bergolongan darah O cenderung menderita hipotiroid (hypothyroidism) karena tubuhnya tidak memproduksi yodium. Ini sungguh menggelikan, apakah orang bergolongan darah yang lain atau hewan ada yang memproduksi yodium? Bukankah hewan mengandung yodium karena  makanan yang mereka dapatkan dari tanah?  Masak ada sih, hewan yang memproduksi yodium?
 
Ada satu lagi, disebutkan oleh D’Adamo juga bahwa mereka yang bergolongan darah O, sekalipun tidak boleh vegetarian, tetapi juga harus menghindari produk susu karena mereka cenderung lactose-intolerant. Sesungguhnya manusia, tidak hanya golongan darah O,  memang tidak dilengkapi dengan jaringan untuk mencerna susu spesies lain dengan baik. 75% penduduk dunia kehilangan kemampuannya  untuk mencerna laktosa setelah mereka beranjak besar 3).
  
AB
Mereka yang bergolongan darah AB, menurut D”Adamo, adalah orang stabil, logis dan berpandangan luas, tetapi juga cenderung sulit menikah.
  
B
Kalau yang ini, D’Adamo mengatakan, mereka adalah “free-thinkers” tapi egois. Hmmm..

Lektin

Dari semua itu, banyak pengamat dan peneliti kesehatan yang mengatakan bahwa pandangan D’Adamo lebih cocok dikatakan sebagai pandangan astrologi ketimbang sains, yaitu karena hampir tidak ada analisa ilmiah yang dikemukakannya untuk menjelaskan sifat-sifat tersebut. Saran-sarannya tentang pola makan hanya dikemukakannya begitu saja, dengan alasan “tidak cocok” atau “cocok”, yang lain hanya berupa cerita testimoni atau pengalaman D’Adamo sendiri.

Satu-satunya yang sedikit berbau sains hanya ketika D’Adamo membicarakan soal lektin. Sebelum orang bisa membedakan golongan darah ABO, tranfusi darah merupakan suatu tindakan yang berisiko tinggi. Penolakan terjadi ketika antigen bertemu dengan antibodi dari tipe yang berlawanan, Penolakan juga menjadi pemicu terjadinya aglutinasi (sebuah tindakan untuk menghadapi serangan sel asing seperti virus atau bakteri dengan cara menggumpalkannya dan pada akhirnya mudah dibuang).

Sesuai dengan teori D’Adamo, sekalipun tidak ada kesalahan tranfusi karena perbedaan tipe golongan darah atau infeksi bakteri atau virus, aglutinasi tetap bisa terjadi jika manusia mengkonsumi makanan yang tidak tepat. Penyebabnya adalah lektin, suatu ikatan gula protein yang berlimpah.
Meskipun D’Adamo gagal memberikan bukti ilmiah untuk mendukung teorinya, ditulisnya,”Jika kita mengkonsumsi makanan yang mengandung protein protein yang tidak cocok dengan antigen golongan darah kita maka lektin itu akan menuju ke organ atau sistem butuh seperti ginjal, hati, otak, lambung dst serta menciptakan aglutinasi darah pada daerah tersebut. Penggumpalan akan membuat masalah pada usus halus, kirosis pada hati dan menyumbang aliran darah di ginjal.”

Lektin merupakan golongan protein yang terdapat pada hampir semua jenis tanaman dan digunakan untuk melawan predatornya. Lektin beracun untuk beberapa tipe insekta dan hewan yang mengkonsumsi tanaman. Lektin itu saling mengikat membentuk molekul gula (oligosaccharides) di dalam sel. Untungnya, hampir semua lektin tidak berbahaya bagimanusia. Yang berbahaya juga akan membuat gumpalan di dalam usus, misalnya lektin yang terdapat dalam gandum (WHA), berbagai jenis bijian seperti kacang dan soya (PNA, SBA) dan tomat (TL)4), tak peduli apapun golongan darahnya.

Menurut ahli protein Dr. Arpard Pusztai, pada semua orang, tak peduli golongan darahnya, lektin berbahaya akan cenderung membuat aglutinasi5). Jika kita terus memberikan timbunan lektin berbahaya  ke dalam tubuh maka kekebalan tubuh kita akan dalam keadaan berbahaya sehingga kita menjadi rentan terhadap infeksi.  “Jika kita melakukan pola makan tanpa lektin berbahaya maka kita akan melihat peningkatan yang luar biasa pada kesehatan kita”, kata Tom Greenfield6), seorang osteopatik.

Tetapi, walaupun teori-teori  P D’Adamo mendapat begitu banyak kritikan dari para pemerhati  dan peneliti masalahkesehatan7,8,9,10,), kita perlu berterima kasih kepada D’Adamo karena penelitian tentang golongan darah dan mengapa orang jaman dahulu kala bisa berusia ratusan tahun akan menjadi sangat penting untuk kesehatan masa depan kita semua.

Dan… apapun, makin alami, makin sederhana, makin tidak diproses, tentu makin baik. Buah organik dan sayur organik segar merupakan contoh makanan yang paling alami yang bisa dinikmati oleh hampir semua orang tanpa penyesuaian tubuh, tanpa kita harus memperhatikan apa golongan darah kita.

Soal selera, soal rasa, mungkin bisa kita bangkitkan kemudian setelah kita termotivasi untuk hidup segar bugar sepanjang masa hingga ajal menjemput kita dan…
jangan lupa, “orang yang sehat adalah orang yang sehat segar bugar tanpa obat dan tanpa suplemen” dan juga tentu “tidak perlu risau dengan tipe golongan darahnya” .

Salam Segar Bugar,

———————-

1) Dr. William C. Roberts, M.D., editor of the American Journal of Cardiology:Although most of us conduct our lives as omnivores, in that we eat flesh as well as vegetables and fruits, human beings have characteristics of herbivores, not carnivores. Human beings are not natural carnivores. When we kill animals to eat them, they end up killing us because their flesh, which contains cholesterol and saturated fat, was never intended for human beings, who are natural herbivores”.  
www.GoVeg.com
2) Human Physiology, http://www.peta.org/living/vegetarian-living/The-Natural-Human-Diet.aspx
3) Bethani A Pribila Ph. D, Steve R Hertxler Ph. D, Berdine R Martin Ph. D, Connie M Weaver Ph. D, Dennis A Savaiano, “Improved lactose digestion and intolerance among African-American adolescent girls fed a dairy-rich diet”. ‘Journal of the American Dietetic Association, Volume 100, Issue 5 , Pages 524-528’, 2000.
4) Ashton Embry, “The Role of Lectins from Grains and Legumes in the MS Disease Process”, Multiple Sclerosis Resource Centre, ‘Unsworth House, Hythe Quay, Colchester, Essex, CO2 8JF’,
5) Dr Arpad Pusztai, seorang ahli protein,
6) http://www.ion.ac.uk/information/onarchives/bloodgroupdiets
7)Dr Arpad Pusztai (March 29, 2001). “Reply from Dr. Arpad Pusztai about Sialic Acid”. http://www.owenfoundation.com/Health_Science/Pusztai/btd/letters/010329_from.html
8) Michael Klaper, M.D.,  “The “Blood Type Diet”: Fact or Fiction?”, Institute of Nutrition Education and Research, Toronto, 2005.
9) Deirdre B. William N.D., John J. McMahon N.D., “The Blood Type Diet: Latest Diet Scam”, Processed People, ‘Porter Ranch, California’, 2011
10) http://www.naturalchoice.net/articles/faddiet.htm


Makanan mentah atau makanan kehidupan atau living food adalah makanan yang masih mengandung berbagai enzim kehidupan (berasal dari energi matahari melalui proses fotosintesa) dan yang tidak dipanaskan di atas 45 derajat Celsius. Daging, telur, ikan dan susu mentah tidak termasuk ke dalam golongan makanan kehidupan karena mereka tidak lagi mengandung enzim kehidupan.

Perlukah kita minum suplement atau obat ?


Sejak toko obat dan apotik terdapat di seluruh penjuru tanah air dan makin gencarnya usaha ‘suplemen’, makin mudah orang mengkonsumsi obat. Obat dan suplemen menjadi suatu kebutuhan pokok.

Walaupun memang pada kondisi tertentu kita memerlukan obat, tetapi mestinya semua obat, baik yang melalui resep ataupun tidak, mempunyai sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan tubuh jangka panjang. Beberapa orang percaya bahwa obat herbal tidak memiliki efek samping dan hanya mempunyai kegunaan saja, tetapi itu tentu juga merupakan paham yang tidak tepat. Bagaimana mungkin sesuatu penyakit dapat diserang dengan obat tepat pada penyakit tersebut tanpa berpengaruh pada sekelilingnya?

Pada kenyatannya, baik produk obat pabrik maupun obat herbal tetaplah punya pengaruh buruk terhadap kesehatan tubuh. Makin cepat efek suatu obat terlihat maka makin kuat pula racun yang dikandungnya. Obat-obat yang sangat efektif yang bisa menghilangkan rasa sakit dengan cepat tentu jauh lebih berbahaya bagi tubuh daripada obat-obat yang lain.

Obat-obat herbal yang mengklaim dirinya sebagai suplemen sering mengatakan bahwa mereka “tanpa efek samping”.  Hal ini merupakan sesuatu yang sangat bertentangan dengan kenyataan yang ada dan hanya memperlihatkan bahwa obat-obat tersebut dibuat tanpa penelitian yang memadai, sekurangnya mereka menutupi atau tidak mau melakukan penelitian memadai tentang “efek samping”nya. Dari logika ini, kita lebih mengerti bahwa obat herbal yang diklaim tanpa ‘efek samping’ cenderung ‘jauh lebih tidak menentu’ dibanding obat farmasi, sekalipun mungkin bisa membuat efek penyembuhan pada berbagai hal.

Bahkan obat-obat herbal yang keras justru lebih mengerikan daripada obat farmasi. Obat-obat ini membuat berbagai reaksi yang keras pada tubuh seperti pening luar biasa, ngilu tak tertahankan dan juga mengandung resiko fatal. Tetapi toh banyak orang tak peduli, badan pengawasan obat dan makanan pun tutup mata atau tidak pernah mengetahuinya karena menurut produsen obat herbal tersebut, hal itu adalah proses detoksifikasi. Sekalipun mungkin benar bisa membuat efek detokfikasi, tetapi apakah kita berani melakukan proses detokfikasi tanpa prosedur yang benar (misalnya, di bawah pengawasan dokter atau orang benar-benar ahli) sehingga kondisi tubuh kita bisa dipantau dengan tes laboratorium ‘sebelum’, ‘ketika menjalani’ dan ‘sesudah’ proses itu?

Sebagian besar kita menerima resep, membeli obat dan menkonsomsinya, tanpa mengerti akibat sampingan yang akan terjadi berikutnya. Karena semua obat memberikan tekanan kepada tubuh maka itu sangatlah penting kita mengetahui secara pasti resiko apa yang mungkin terjadi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dr. Hiromi Shinya, MD, seorang guru besar Klinis Pembedahan di Albert Einstein College of Medicine, New York City, yang terkenal itu, dan sekaligus Kepala Unit Endoskopi Bedah di Beth Israel Medical Center mengatakan : “Walaupun di Amerika Serikat, efek-efek samping obat harus ditulis secara terperinci, tetapi tetap saja banyak reaksi yang tidak tertulis dalam brosur penjelasan mereka.” Shinya sampai mengorbankan tubuhnya sendiri sebagai laboratorium untuk mengetahui efek samping obat-obat tersebut.

Shiya berpesan agar kita berusaha menjaga tubuh memiliki kecukupan enzim, yang merupakan energi untuk hidup dan meningkatkan kekebalan. Hindarilah makanan yang menguras enzim tubuh kita, seperti makanan cepat saji (yang digoreng, produk hewani dst) maka tubuh kita akan tetap sehat.

Untuk mendapatkan kecukupan enzim, Shinya juga menambahkan agar kita memproduksinya sendiri di dalam usus, yaitu dengan membiarkan bakteri-bakteri pembentuk enzim itu hidup dan bekerja serta mengkonsumsi makanan yang penuh enzim yang dibuat oleh makhluk hidup yang lain.

Makanan mentah yang organik, yang berupa sayuran berwarna hijau, merupakan salah satu contoh makanan yang penuh enzim kehidupan,.

Obat tidak pernah dapat menyembuhkan penyakit hingga mendasar. Satu-satunya cara mendasar untuk menyembuhkan penyakit adalah dengan gaya hidup kita sehari-hari, yaitu dengan pola makan yang baik, yang tidak mengakumulasikan racun ke dalam tubuh kita, sehingga pada akhirnya memberikan kesempatan kepada tubuh untuk menyembuhkan dan meregenerasikan semua kerusakan tubuh yang sudah terjadi.

Tinggalkan suplemen dan berobatlah hanya bila kita sudah benar-benar memerlukannya, yaitu pada saat sudah tidak ada pilihan lain. Cari dokter atau ahli pengobatan yang baik, yang mengerti dan mau menjelaskan segala jenis obat atau suplemen atau terapi yang diberikannya. Jangan pernah percaya bahwa ada obat atau supelemen, baik herbal maupun farmasi, yang tidak punya efek samping.

Selamat menjaga kesehatan!

(Makanan mentah yang dimaksud di sini adalah sayur dan buah segar (yang tidak dipanaskan lebih dari 45 0C) serta bijian, kacang-kacang, buah yang segar maupun kering. Daging, telur, ikan dan susu tidak termasuk kelompok makanan mentah sekalipun tidak dipanaskan, karena semuanya itu sudah menjadi “sampah” atau “bangkai”).

Islam dan Vegetarian



Kajian yang lebih cermat terhadap ajaran Islam mengungkapkan bahwa Islam adalah agama yang penuh welas asih, terutama ajaran yang berkaitan dengan kesejahteraan hewan. Islam tidak melarang vegetarianisme. Patut diperhatikan bahwa banyak negara Islam sekarang ini mulai sadar akan manfaat dari diet vegetarian dan melihat bahwa vegetarianisme dibenarkan oleh kepercayaan Islam. Misalnya, negara Islam fundamental Iran adalah pusat dari Masyarakat Vegetarian Iran (Iranian Vegetarian Society), yang sangat aktif dalam mempromosikan manfaat diet vegetarian murni di dunia Islam modern, baik itu ditinjau dari sudut kesehatan maupun kesejahteraan hewan. Pada tahun 1995, sebuah Masyarakat Vegan/Vegetarian Muslim dibentuk di Inggris, yang mempromosikan vegetarisme sesuai dengan ajaran Alquran dan menunjukkan bagaimana kebaikan hati dan kewelasasihan kepada hewan adalah kebajikan yang diterangkan secara rinci oleh Islam.
Kitab Suci Alquran dan Welas Asih terhadap Hewan
Banyak ayat dalam Kitab Suci Alquran yang mengacu pada kesucian hidup hewan dan hak-hak hewan yang sederajat untuk hidup dalam damai, mencari Tuhan, dan berkembang menuju kesadaran Tuhan, serta serupa dengan manusia di planet ini.
“Tiada makhluk yang merayap di bumi, tiada burung yang terbang dengan sayap-sayapnya, melainkan mereka adalah umat-umat yang serupa dengan kamu. Kami tidak mengalpakan sesuatu di dalam Alquran, kemudian kepada Pemelihara mereka, mereka akan dikumpulkan.” (Surah 6:38).
“Tidakkah kamu melihat bagaimana segala yang di langit dan di bumi menyanjung Allah, dan burung-burung mengembangkan sayap-sayap mereka? Masing-masing – Dia mengetahui solatnya, dan sanjungannya, dan Allah mengetahui apa yang mereka buat. (Surah 24:41)
Hewan membentuk komunitas dan pada saat yang sama menawarkan pelayanan mereka kepada umat manusia. Kitab Suci Alquran sama sekali tidak menganjurkan agar kita menjadi pencabut nyawa mereka:
“…Begitulah Kami menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu berterima kasih.” (Surah 22:36)
“Dia yang melantik kamu khalifah-khalifah (pengganti-pengganti) di bumi.” (Surah 35:39)
Kitab Suci Alquran menekankan bahwa hewan dan manusia memiliki hak yang sama terhadap kekayaan bumi (lihat Surah 25:48-49, 32:27, 79:31-33), juga mengatakan bahwa di mata Tuhan, mereka sama dengan manusia, dan Ia berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang sama persis dengan manusia:
Dan Pemelihara kamu mewahyukan lebah, “Ambillah untuk kamu daripada gunung-gunung, rumah-rumah, dan daripada pokok-pokok, dan daripada apa yang mereka membangunkan.” (Surah 16:68)
Kitab Suci Alquran menggunakan kata Arab yang sama, “Wahi,” untuk wahyu Tuhan kepada semua Rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad (pbuh4). Bentuk sebutan ini juga digunakan dalam kasus lebah, yang menunjukkan bahwa hewan memiliki tingkat anugerah kekuatan batin yang cukup untuk mengerti dan mengikuti Pesan Tuhan.
Lebih jauh lagi, terdapat banyak ayat dalam Kitab Suci Alquran di mana Tuhan menekankan penggunaan buah-buahan dan sayur-sayuran untuk kelangsungan hidup, baik kepada manusia maupun kepada hewan (Surah 6:141, 6:151, 16:67, Surah 23:19) dan juga untuk mencapai kesehatan dan lingkungan hidup yang lebih baik bagi umat Islam.
Hadis – Ajaran Hidup dari Nabi dan Orang Suci Islam
Hadis (yang berarti “tradisi”) dalam Islam mengacu kepada catatan ajaran Nabi Muhammad. Hadis biasanya diajarkan dalam budaya Islam sebagai bagian dari ajaran teologi Islam.
Banyak kitab Hadis dari kehidupan Nabi Muhammad dan juga Orang Suci Islam lainnya menyampaikan kewelasasihan dan kebaikan hati yang dalam kepada hewan dan menganjurkan bahwa tugas utama dari semua umat Islam adalah mengurus kesejahteraan para hewan. Sang Nabi juga menekankan pentingnya dan pengaruh diet berbasis sayuran, bahkan melarang penggunaan kulit hewan:
“Jangan biarkan perutmu menjadi kuburan!”
“Satu perbuatan baik yang dilakukan kepada seekor hewan sama pahalanya dengan perbuatan baik yang dilakukan kepada seorang manusia, sementara tindak kekejaman kepada seekor hewan sama buruknya dengan tindak kekejaman kepada seorang manusia.”
“Semua makhluk adalah seperti sebuah keluarga (Ayal) Tuhan: dan Ia paling menyayangi mereka yang paling dermawan kepada keluarga-Nya.”
“Ia yang menaruh belas kasihan (bahkan) kepada seekor burung pipit dan menyelamatkan nyawanya, maka Allah akan mengampuninya pada Hari Kiamat.”
“Allah tidak akan mengasihani siapa pun, kecuali kepada mereka yang mengasihani makhluk lain.
Di mana ada sayur yang melimpah-limpah, sekumpulan besar malaikat akan turun ke tempat tersebut.”
Banyak Sufi (golongan Muslim esoterik) mempertahankan bahwa vegetarisme sepenuhnya sesuai dengan prinsip dan doktrin Islam. Sufi Qadiri shaikh Abdul Karim Jili, memberi komentar atas nasihat Ibn Arabi untuk menghindari lemak hewan selama retret, dengan menyatakan bahwa “lemak hewan memperkuat sifat kehewanan, dan hakikatnya akan mendominasi hakikat spiritual.”
Demikian pula, Sufi Chishti Inayat Khan, yang memperkenalkan prinsip-prinsip Sufi ke Eropa dan Amerika di awal tahun 1900-an. Beliau mengamati bahwa vegetarisme meningkatkan rasa belas kasihan dan tindakan tidak menyakiti makhluk hidup, dan diet vegetarian dapat membantu pembersihan badan serta perbaikan spiritual.
Guru Sufi Qadiri Sri Lanka abad ini, Bawa Muhaiyaddeen juga mendorong vegetarisme dengan menyatakan bahwa kesombongan dan kemarahan dapat berkurang jika seseorang menghilangkan daging dari makanannya. Ia mengajarkan bahwa konsumsi daging menambah kualitas kehewanan dalam diri manusia, sementara konsumsi tumbuh-tumbuhan dan produk susu meningkatkan kualitas ketenangan. Ia memperhatikan bahwa peraturan Islam yang menyinggung bahwa konsep penyembelihan hewan yang benar berpengaruh pada pengurangan jumlah hewan yang dibunuh untuk dimakan. Berkenaan dengan konsep Kurban (pengorbanan hewan) dalam Islam, Bawa berkata:
Pada suatu ketika Rasul Allah berkata kepada keponakan-Nya, ‘Ali, Oh Ali, kamu semestinya tidak memakan daging. Jika kamu memakan daging selama 40 hari, maka kualitas itu akan masuk ke dalam dirimu. Karena itu, kualitas kemanusiaanmu akan berubah, kualitas welas asihmu akan berubah, dan inti sari tubuhmu juga berubah.’
“Pada masa itu, orang Arab biasanya memiliki lembu, unta, kambing, ghee (semacam mentega), kurma, tepung gandum, dan sebagainya. Mereka tidak memiliki sayuran atau kari. Zaman itu adalah zaman makan daging. Lalu Rasul Muhammad datang. Ia tidak dapat menyuruh mereka untuk tidak makan daging sama sekali, karena itu adalah satu-satunya makanan mereka. Ia tidak dapat menyuruh mereka untuk tidak makan daging, karena mereka akan membunuhnya. Karena itu, Ia harus memberitahu mereka dengan perlahan-lahan dan menjelaskan kepada mereka sedikit demi sedikit.”
“Kurban, atau perintah mengucapkan Syahadat Ketiga saat menyembelih hewan secara ritual, juga diturunkan untuk menghentikan pembunuhan ini. Dan seperti ini, perbedaan antara Haram (tidak diperbolehkan) dan Halal (diperbolehkan) diturunkan. Semua Nabi datang untuk memperbaiki orang-orang secara perlahan-lahan, untuk mengurangi jumlah pembunuhan secara berangsur-angsur, mengurangi tindakan melawan perintah Tuhan, dan sedikit demi sedikit mengurangi kesombongan. Berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, hal ini dikurangi.”
Penyair Sufi Abad ke-15 Kabir Sahib dengan tegas mengutuk makan daging. Beliau menggolongkan konsumsi daging sebagai kegagalan terbesar kewelasasihan. Ia menyatakan, bahkan berteman dengan pemakan daging dapat membahayakan jiwa. Ia menekankan bahwa daripada membunuh hewan, kita seharusnya “membantai” lima nafsu yaitu nafsu syahwat, ketamakan, kemelekatan, kemarahan, dan keangkuhan:
Wahai Muslimat dan Muslimin, Aku melihatmu berpuasa di siang hari,
Akan tetapi, untuk berbuka puasa, engkau menyembelih sapi pada malam harinya.
Di satu sisi ketakwaan, di sisi lain pembunuhan –
Bagaimana Tuhan dapat berkenan?
Syarikku, panjatkan doa untuk menebas leher kemurkaan,
Dan bantai kehancuran karena keberingasan buta,
Karena ia yang membunuh lima nafsu,
Nafsu syahwat, kemarahan, ketamakan, kemelekatan, dan keangkuhan,
Pasti akan berhadapan muka dengan Tuhan Tertinggi.
(dari “Mengenai Makan Daging,” dikutip dari Kabir, Mistik Agung)
Epilog
Dari ajaran Nabi Muhammad dan Orang Suci Islam lainnya, jelas bahwa Islam memandang belas kasihan terhadap hewan sebagai suatu tanggung jawab umat manusia. Penelitian baru-baru ini bahkan telah menunjukkan bahwa praktik pengorbanan hewan (kurban) untuk perayaan hari raya Islam tertentu tidak lagi direkomendasikan, atas dasar pertimbangan akan penderitaan hewan dan juga keprihatinan akan kesehatan manusia. Kitab Suci Alquran sangat jelas menerangkan bahwa tindakan pengorbanan adalah sikap simbolis kedermawanan manusia dan pemberian amal; dan bahwa membunuh hewan dan mempersembahkan daging mereka sama sekali tidak memberikan keselamatan bagi umat manusia:
“Dagingnya tidak akan sampai kepada Allah, dan tidak juga darahnya, tetapi ketakwaanmu yang akan sampai kepada-Nya. Begitulah Dia menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia telah memberikan kamu. Dan kamu berilah berita gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Surah 22:37)
Dalam kebangkitan kesadaran yang lebih tinggi mengenai isu-isu ini, beberapa cendekiawan Muslim telah mengindikasikan bahwa suatu hari akan tiba saatnya umat Muslim akan mengganti pemberian amal dengan cara lain, sebagai ganti ritual pengorbanan hewan.
Artikel pendek ini menunjukkan bahwa tidak peduli bagaimana kepercayaan umum dan praktik yang dijalankan oleh banyak umat Muslim, kepercayaan dan ajaran Islam dengan kuat mengakui kesucian kehidupan hewan. Islam tidak pernah menyuruh manusia untuk membunuh hewan dan memakan dagingnya. Kitab Suci Alquran dan banyak Orang Suci Muslim menekankan manfaat dari diet vegetarian dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia serta ekologi. Para pembaca yang tertarik dianjurkan untuk menyusuri referensi yang dikutip di bawah ini untuk mendapatkan analisa yang lebih dalam mengenai pandangan Islam terhadap hewan.
Catatan:
[1] Ungkapan dalam bahasa Arab ini, berarti “Dengan Nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”, adalah kalimat pembuka dalam Kitab Suci Alquran. Kebanyakan umat muslim membacakan ungkapan ini sebelum memulai pidato atau sebelum melakukan sesuatu.
3 Kitab Suci Alquran terdiri dari 114 bab yang disebut Surah, setiap Surah berisi banyak ayat. Bentuk penulisan “x.y” mewakili Surah x: Ayat y.
4 Semoga Tuhan Memberkahi Kedamaian padanya
5 Nabi
6 The Third “Word” (Kata “Ketiga”)
7 Sheikh Farid Wagdi, tentang Pengorbanan, dalam “Hewan dalam Islam” oleh Al-Hafiz B.A. Masri (p. 117)
Referensi:
Anda dapat menemukan referensi sendiri, banyak buku dan situs Islam yang dapat membantu Anda dalam menemukan Kebenaran, beberapa di antaranya tertera di bawah:
- Bawa Muhaiyaddeen, 
- Bawa Muhaiyaddeen “Islam and World Peace – Explanations of a Sufi” (“Islam dan Perdamaian Dunia – Penjelasan Seorang Sufi”) 

- Sufisme dan Vegetarisme 

- Kathleen Seidel, “Serving the Guest – A Sufi Cookbook and Art Gallery” (Melayani Tamu – Buku Memasak Seorang Sufi dan Gerai Seni),
- http://www.islamicconcern.com/fatwas.asp tentang vegetarisme (ditambah video dari Imam Masri)
“Islamic Concern for Animals” (Perhatian Islam pada Hewan) oleh Al-Hafiz Basheer Ahmad Masri. 1987. Athene Trust (Kepercayaan Athene).
- Masri, Al-Hafiz Basheer Ahmad, Animals in Islam (Hewan menurut Islam)”, Petersfield, Inggris: Athene Trust (Kepercayaan Athene), 1989. Analisis secara rinci yang berhubungan dengan hewan dari Alquran dan Islam. Kutipan tersedia di Internet 

- Ahmed, Rafeeque. Islam and Vegetarianism. (Islam dan Vegetarisme). Bibliografi lengkap yang dinantikan.

- Attar : Memorial of the saints (Memorial Para Suci) (tersedia di Internet http://www.omphaloskepsis.com/collection/descriptions/mussm.html )

- Communiqué Agence France-Presse du 16 avril 1997, Soheib Bencheikh, Grand Mufti de la mosquée de Marseille (dalam bahasa Prancis) (dipublikasikan di Internet) – kunjungi 

Susu Sapi Bukan untuk Manusia

Susu Sapi Bukan untuk Manusia

http://batampos.co.id/Kolom/Catatan_Dahlan_Iskan/Susu_Sapi_Bukan_untuk_Manusia_.html
Susu Sapi Bukan untuk Manusia
Minggu, 17 Mei 2009 oleh Dahlan Iskan, Chairman & CEO Jawa Post Group
Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu? “Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.
Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan “enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.
Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.
Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.
Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang “jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.
Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.
Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.
Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.
Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak “lomba lari” oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.
Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.
Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.
Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi “modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam “lumbung enzim-induk”. Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari “lumbung”-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.
Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.
Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.
Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.
Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan “jelek” itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.
Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan “pengobatan” seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan “pengobatan” alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.
Saya mencoba mengikuti saran buku ini sebulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya. Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.
Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah. Nah….. gan pei!
Catatan Suman:
Dlm buku miracle of enzym tsb dijelaskan bahwa minum susu sama sekali tidak bermanfaat baik utk tubuh. Bayangkan, susu sapi segar yg mengandung antioksidan laktoferin (utk kekebalan tubuh) hanya 0,01 % tidak ada artinya dibandingkan ASI yang bisa mengandung 0,15 % .
Susu kaleng yg dijual di toko2 sudah mengalami proses homogenisasi dan pasteurisasi (dgn panas hingga 115 C) yang menjadikannya lemak teroksidasi dan merusak enzim. Susu sapi segar bukan untuk anak manusia. Sebenarnya para mamalia juga hanya minum susu sewaktu lahir, tidak ada mamalia dewasa yg masih minum susu. Demikian juga bayi yg baru lahir, sudah memiliki cukup banyak enzim.
Komponen protein utama yg ditemukan dlm susu sapi adalah kasein. Protein ini sangat sulit dicerna oleh manusia. Susu sapi yang mengandung laktosa (zat gula yg hanya tdp dlm susu mamalia) membutuhkan enzim laktase utk menguraikannya. Bayi kebanyakan memiliki enzim ini, namun setelah dewasa akan berkurang, dan itulah alasannya orang dewasa tidak perlu meminum susu.
Pengganti susu bayi? Bukankah sekarang sudah terdapat banyak susu bubuk dari kedelai, beras merah, kacang hijau, dan berbagai juice buah2an yg manis juga bisa dipakai sebagai pengganti susu.
Selain itu bayi bisa diberi susu soya formula yg banyak terdapat di supermarket. Jika bayi sudah berumur 6 bulan harus dikasih makanan pengganti ASI seperti  buah-buahan dan sayur-sayuran segar (organik is the best),  tahu dan  tempe yang dihaluskan juga baik untuk pertumbuhan bayi.

Kenapa Wanita di Cina Tidak Terkena Kanker Payudara

Oleh: Prof. Jane Plant, PhD, CBE
Saya tidak mempunyai pilihan lain kecuali mati atau menemukan obat untuk menyembuhkan diri saya sendiri yang saat ini menderita kanker payudara. Saya seorang ilmuwan, yang butuh penjelasan dan masuk akal tentang penyakit yang mematikan dan menyerang satu dari 12 wanita di Inggris ini.

Kanker Payudara
Saya telah telah menderita karena kehilangan satu payudara dan telah menjalani radioterapi. Sekarang saya menjalani kemoterapi yang menyakitkan dan saya juga telah diperiksa oleh beberapa spesialis yang paling terkemuka di negeri ini. Saya merasa maut akan menjemput saya. Tapi, saya ingin hidup karena saya mempunyai suami yang mencintai saya, rumah indah dan dua anak kecil yang memerlukan bimbingan saya.
Dan, keinginan hidup ini mendorong saya untuk menggali fakta-fakta, yang baru sedikit diketahui oleh sejumlah kecil ilmuwan pada waktu itu. Setiap orang yang berhubungan dengan kanker payudara akan tahu bahwa beberapa faktor penyebab atau resiko dari penyakit ini antara laini usia tua, mens terlalu dini, menopause terlambat dan sejarah keluarga dengan kanker payudara, sungguh-sungguh tidak dapat kita cegah. Tetapi ada banyak faktor resiko lainnya yang dapat kita kontrol dengan baik. Faktor-faktor resiko yang ‘terkontrol’ ini dengan mudah terwujud dalam perubahan-perubahan sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk mencegah atau mengobati kanker payudara.
Petunjuk pertama dalam memahami penyebab berkembangnya kanker payudara saya datang pada saat suami saya Peter, yang juga ilmuwan, pulang ke tanah air setelah bekerja di Cina, ketika saya sedang menjalani pengobatan kemoterapi. Ia membawa kartu-kartu dan surat-surat, serta beberapa ramuan dari tumbuh-tumbuhan, yang diberikan oleh teman-teman dan ilmuwan-ilmuwan mitra saya di Cina.
Ramuan-ramuan itu dikirimkan kepada saya untuk menyembuhkan kanker payudara ini. Meskipun kami menghadapi keadaan yang menyedihkan pada saat itu, kami dapat tertawa lepas, dan saya ingat telah mencetuskan perkataan bahwa ramuan ini merupakan pengobatan bagi kanker payudara di Cina, dan tidak mengherankan bahwa wanita-wanita di Cina berusaha terhindar dari penyakit ini. Kata-kata itu selalu teringat di benak saya. “Mengapa wanita-wanita di Cina tidak terkena kanker payudara?” Saya pernah bekerja sama dengan mitra-mitra Cina dalam penelitian tentang hubungan antara kimia tanah dan penyakit, dan mengingat beberapa statistik yang telah dibuat.
Faktor Gaya Hidup
Penyakit ini boleh dikatakan tidak terdapat di seluruh negeri Cina.Hanya 10.000 wanita di Cina wafat karena penyakit ini, dibandingkan dengan persentase menakutkan bahwa satu di antara 12 wanita di Inggris meninggal dunia karena penyakit ini. Bahkan angka ini lebih mengerikan lagi dan menjadi rata-rata satu di antara 10 wanita di sebagian besar negara-negara Barat. Hal ini bukanlah karena Cina merupakan negeri yang lebih bersifat pedesaan, dan tidak banyak terkena polusi perkotaan. Di daerah Hong Kong yang padat, persentase meningkat menjadi 34 di antara 10.000 wanita, namun toh masih jauh lebih sedikit daripada di Barat.
Kota-kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga memiliki persentase yang hampir sama dengan Cina. Padahal kedua kota ini telah diserang dengan senjata nuklir, sehingga selain kanker yang berhubungan dengan polusi, kita dapat memperkirakan adanya kasus-kasus kanker yang terkait dengan radiasi.
Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari statistik ini sungguh mengejutkan. Apabila seorang wanita Barat pindah ke kota industri Hiroshima yang terkena radiasi, resiko terkena kanker payudara ini dapat menjadi satu berbanding dua. Tentu saja hal ini tidak masuk akal. Saya merasa yakin bahwa ada sebuah faktor gaya hidup yang bukan terkait dengan polusi, urbanisasi atau lingkungan hidup yang nyata-nyata telah meningkatkan kemungkinan wanita Barat terkena kanker payudara.
Saya kemudian menemukan bahwa penyebab perbedaan besar dalam persentase kanker payudara antara negara-negara Timur dan Barat bukanlah karena faktor genetika. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa apabila orang Cina atau Jepang pindah ke Barat, dalam satu atau dua generasi persentase kanker payudara mereka mendekati persentase dari penduduk negara di mana mereka tinggal.
Hal yang sama terjadi apabila orang-orang Timur sepenuhnya meniru gaya hidup Barat di Hong Kong . Sesungguhnya, nama populer yang disebutkan orang di Cina bagi kanker payudara adalah ‘Penyakit Wanita Kaya’. Ini disebabkan bahwa di Cina, hanya orang-orang kaya yang dapat menikmati apa yang disebut sebagai ‘Makanan Hong Kong.’
Orang-orang Cina menggambarkan semua makanan Barat, termasuk semua kudapan dari es krim dan coklat sampai spaghetti dan keju, sebagai ‘Makanan Hong Kong’ karena hanya terdapat di bekas koloni Inggris dan dulu jarang ada di daratan Cina.
Jadi sungguh masuk akal bagi saya bahwa apa yang menyebabkan kanker payudara saya ini dan banyaknya penderita penyakit tersebut di negara saya hampir dipastikan berasal dari sesuatu yang berhubungan dengan gaya hidup Barat kita, dari kalangan menengah yang lebih baik. Angka ini juga besar bagi para pria di sini. Saya telah mengamati dalam penelitian saya bahwa banyak data tentang kanker prostat juga sampai pada kesimpulan yang sama.
Tidak Mengkonsumsi Produk Susu
Menurut angka dari WHO, jumlah pria yang terkena kanker prostat di Cina pedesaan hampir tidak ada, hanya 0,5 pria di antara 100.000. Namun demikian di Inggris, Skotlandia dan Wales , angka ini 70 kali lebih tinggi. Seperti kanker payudara, penyakit ini merupakan penyakit kalangan menengah dan terutama menyerang kelompok-kelompok sosial yang lebih kaya dan mempunyai kehidupan sosial-ekonomi yang lebih tinggi, yaitu mereka yang dapat menikmati makanan yang bergizi tinggi. Saya teringat berkata kepada suami saya, “Ayo Peter, kamu baru saja pulang dari Cina. Apa sih gaya hidup Cina yang sangat berbeda dengan kita?”
“Mengapa mereka tidak terkena kanker payudara?”
Kami memutuskan untuk menggunakan latar belakang ilmu kami bersama-sama dan melakukan pendekatan dengan logika. Kami memeriksa data ilmiah yang mengarahkan kami pada kandungan lemak dalam makanan. Para peneliti pada tahun 1980-an telah menemukan bahwa hanya 14% kalori di hidangan Cina terdiri atas lemak, dibandingkan dengan hampir 36% di Barat.
Tetapi makanan yang telah saya makan selama bertahun-tahun sebelum terkena kanker payudara ini sangat rendah lemak dan berserat tinggi. Selain itu, sebagai ilmuwan saya tahu bahwa asupan lemak pada orang dewasa tidak menunjukkan peningkatan resiko kanker payudara dalam sebagian besar investigasi yang telah dilakukan pada kelompok-kelompok besar wanita selama dua belas tahun.
Lalu pada suatu hari sesuatu yang agak istimewa terjadi. Peter dan saya telah bekerja sama begitu erat selama bertahun-tahun lamanya sehingga saya tidak yakin siapa di antara kami berdua yang berkata terlebih dahulu: “Orang-orang Cina tidak makan produk dari susu!”
Sulit untuk menjelaskan kepada orang yang bukan ilmuwan terjadinya ‘dentingan’ pikiran dan perasaan yang mendadak ketika menyadari bahwa pikiran kita terbuka pada sesuatu hal yang penting. Rasanya seperti ada banyak potongan gambar di dalam otak kita dan tiba-tiba, dalam beberapa detik, semua teka-teki ini terangkai dengan baik sehingga membentuk gambar yang jelas.
Tiba-tiba saya teringat kembali betapa banyak orang Cina yang tidak dapat mencernakan susu dengan baik, betapa orang-orang Cina yang bekerja dengan saya selalu berkata bahwa susu hanya untuk bayi, dan bagaimana salah seorang sahabat karib saya, yang keturunan Cina, dengan sopan selalu menolak keju pada saat jamuan malam.
Saya tahu bahwa tak ada orang Cina yang hidup secara tradisional, yang menggunakan susu sapi atau produk dari susu untuk memberi makan kepada bayinya. Dalam adat istiadat mereka, mereka menggunakan inang untuk menyusui tetapi tidak pernah produk dari susu. Dan, secara budaya, orang-orang Cina menganggap gaya Barat kita yang sangat menyukai susu dan produk dari susu sebagai sesuatu yang sangat aneh. Saya teringat ketika menjamu sebuah delegasi besar ilmuwan Cina tidak lama setelah berakhirnya Revolusi Budaya di Cina pada tahun 1980-an.
Atas nasihat Biro Luar Negeri, kami telah meminta kepada perusahaan jasa boga untuk menyediakan puding yang mengandung banyak es krim. Setelah menanyakan dari apa puding itu dibuat, semua ilmuwan Cina itu, termasuk interpreter, dengan sopan namun tegas menolak untuk memakannya, dan mereka tidak dapat dibujuk untuk mengubah pikiran mereka. Pada waktu itu kami semua senang dan menikmati porsi tambahan!
Saya menemukan bahwa susu adalah salah satu penyebab umum alergi makanan. Sekitar 70% penduduk dunia tidak dapat mencernakan gula susu, Laktosa, sehingga para ahli gizi berpendapat bahwa kondisi ini normal bagi orang dewasa, dan bukan merupakan sebuah Deficiency (kekurangan) . Mungkin alam berusaha mengatakan kepada kita bahwa kita telah mengkonsumsi makanan yang salah.
Menghentikan Produk Susu
Sebelum saya terkena kanker payudara untuk pertama kali, saya telah makan banyak produk dari susu, seperti susu tanpa lemak, keju rendah lemak dan yoghurt. Saya menggunakannya sebagai sumber protein saya yang utama. Saya juga makan daging cincang sapi yang tidak berlemak, yang sekarang baru saya sadari mungkin sering berasal dari sapi perah.
Agar dapat mengatasi kemoterapi untuk tonjolan kanker saya yang kelima ini, saya telah makan yoghurt organik agar alat-alat pencernaan saya dapat pulih kembali dan mengembalikan bakteri-bakteri ‘yang baik’ ke dalam usus saya.
Baru-baru ini, saya menemukan bahwa pada tahun 1989 yang lalu, yoghurt telah terlibat dalam kanker ovarium (indung telur). Dr. Daniel Cramer dari University of Harvard telah meneliti ratusan wanita penderita kanker indung telur dan telah mencatat dengan rinci apa yang biasa mereka makan. Coba saya tahu tentang hal ini ketika ia pertama kali menemukannya.
Mengikuti nasihat Peter dan pendapat saya tentang makanan Cina, saya memutuskan untuk tidak saja menghentikan yoghurt tetapi semua produk dari susu, saat ini juga. Keju, mentega dan yoghurt serta semua makanan yang mengandung susu saya buang ke sampah. Betapa mengherankan bahwa begitu banyak produk termasuk sup buatan, biskuit dan kue mengandung susu. Bahkan banyak merk margarin yang dijual dengan bahan dari minyak kedelai, minyak bunga matahari atau minyak zaitun dapat mengandung produk susu. Oleh karena itu saya kemudian membaca semua kandungan yang tercetak di label-label makanan.
Sampai saat itu, saya setia mengukur perkembangan tonjolan kanker saya yang kelima ini dengan alat pengukur dan mencatat hasilnya. Meskipun para dokter dan suster banyak memberi semangat dan berkata positif kepada saya, pengamatan saya sendiri mengungkapkan kenyataan yang pahit.
Seri kemoterapi saya yang pertama untuk tonjolan kelima ini tidak berhasil – tonjolan itu tetap sama. Kemudian saya menghapuskan produk-produk dari susu. Beberapa hari kemudian tonjolan itu mulai mengecil.
Sekitar dua minggu setelah seri kemoterapi saya yang kedua dan seminggu setelah tidak mengkonsumsi produk dari susu, tonjolan di leher saya mulai terasa gatal. Kemudian tonjolan itu melunak dan mengecil. Garis di alat pengukur, yang tadinya tidak menunjukkan perubahan, sekarang menunjuk ke bawah setelah tumor itu menjadi kecil dan mengecil lagi.
Dan secara signifikan, saya mencatat bahwa daripada menurun secara perlahan-lahan (membentuk curve yang halus) seperti biasanya terjadi pada kanker, tumor yang mengecil ini digambarkan seperti garis lurus yang menuju ke bagian bawah alat pengukur, yang menggambarkan penyembuhan, bukan pembasmian (atau pengurangan) tumor.
Tonjolan Menghilang
Pada hari Sabtu siang sekitar enam minggu setelah tidak mengkonsumsi produk-produk susu ini, saya melakukan meditasi selama sejam kemudian meraba apa yang yang masih tersisa dari tonjolan saya. Saya tidak menemukannya lagi. Padahal saya sangat berpengalaman dalam mendeteksi tonjolan kanker, karena saya menemukan kelima tonjolan kanker saja itu sendiri. Saya turun ke tingkat bawah rumah dan meminta suami saya meraba leher saya. Ia pun tidak menemukan tonjolan apapun juga.
Hari Kamis berikutnya saya harus memeriksakan diri saya pada dokter spesialis kanker saya di Cross Hospital London . Ia memeriksa saya dengan teliti, terutama leher saya di mana sebelumnya ada tumor. Tadinya ia tercengang dan kemudian gembira ketika berkata, “Saya tidak menemukannya,”. Ternyata tidak seorangpun dari dokter-dokter saya yang memperkirakan bahwa seseorang dengan jenis dan stadium kanker saya (yang jelas-jelas sudah menyebar ke sistem getah bening) dapat bertahan hidup, apalagi begitu sehat dan gembira.
Dokter spesialis saya merasa sangat bahagia seperti saya. Tadinya ketika saya membicarakan gagasan saya dengannya, ia dapat memahami tetapi bersikap skeptis. Tetapi saya tahu bahwa sekarang ia menggunakan peta yang menunjukkan persentase kanker di Cina di dalam kuliah-kuliah yang diberikannya, dan menganjurkan makanan tanpa produk susu bagi pasien-pasien penderita kanker.
Saya sekarang meyakini adanya kesamaan dalam pertalian antara produk dari susu dan kanker payudara dengan merokok dan kanker paru-paru. Saya percaya bahwa dengan mengidentifikasi pertalian antara kanker payudara dan produk susu dan kemudian mengembangkan makanan yang khusus ditujukan untuk mempertahankan kesehatan dari payudara dan sistem hormon saya, telah menyembuhkan saya.
Sangat sulit bagi saya, dan mungkin juga bagi anda, untuk menerima bahwa sebuah zat yang begitu ‘alami’ seperti susu dapat berdampak begitu mencelakakan bagi kesehatan. Tetapi saya merupakan bukti hidup bahwa hal itu benar-benar terjadi dan mulai besok saya akan mengungkapkan rahasia kegiatan saya yang mengubah semuanya ini.
Dikutip dari buku “Your Life in Your Hands” karangan Professor Jane Plant, Ph.D, CBE. (RS/FGD)

70 Cara Efektif Menjalani Gaya Hidup Vegan dan Hijau

63 Cara Efektif Menjalani Gaya Hidup Vegan dan Hijau
Setelah memantapkan diri untuk berubah gaya hidup vegan dan hijau, carilah tips atau cara-cara menjalani aktivitas kehidupan kita sehari-hari. Berikut disampaikan 63 cara menjalani gaya hidup vegan dan hijau yang dapat kita terapkan setiap saat.

MAKANAN, MINUMAN dan PRODUK PEMAKAIAN SEHAT dan HIJAU
1. Jangan membeli sesuatu yang terkait atau berasal dari hasil pembunuhan atau penyiksaan makhluk hidup.
2. Pilihlah makanan, minuman, produk untuk pemakaian yang murni mengandung unsur bahan nabati dan terbebas dari unsur hewani atau kimiawi. Makanan termasuk kudapan (snack), kue, roti, makanan ringan lainnya, pastikan kandungannya bebas dari unsur hewani. Minuman yang perlu dihindari termasuk minuman yang mengandung susu dan alkohol. Produk pemakaian seperti sepatu, dompet, tali ban, kosmetik, dan lain-lain tidak terbuat dari kulit hewani atau mengandung unsur hewani lainnya. Keputusan paling utama sebelum membeli sesuatu adalah membaca kandungan bahan yang tercantum di artikel atau bertanya. Apabila ragu, sebaiknya cari alternatif lainnya.
3. Konsumsi bahan makanan yang segar, hindari makanan yang sudah diolah seperti makanan dalam kalengan atau makanan yang sudah diawetkan.
4. Belilah produk dari hasil pertanian dan perkebunan setempat atau produksi lokal. Untuk makanan dari hasil pertanian dan perkebunan, ataupun produk pemakaian seperti kosmetik, carilah yang berunsur organik atau hydroponik.
5. Lakukan segala cara untuk memakai ulang botol kemasan, botol minuman, dan wadah penyimpanan lainnya.
6. Belilah dalam kemasan yang besar, atau isi ulang. Selain jauh lebih murah juga menghindari pembuangan kemasan yang tidak perlu dan hanya memperburuk tumpukan sampah non-organik.
7. Jangan memakan makanan siap saji (fast food) yang menggunakan piring, sendok makan sekali pakai. Karena restoran fast food demikian merupakan penghasil sampah terbesar, selain itu konsumsi fast food juga tidak baik bagi kesehatan kita.
8. Bawalah tas belanja tersendiri yang bisa dipakai berulang-ulang, bahannya bisa terbuat dari kain atau bahan nabati lainnya, seperti anyaman dari tali rami, tali daun pisang, dll. Dengan mengurangi tas plastik, berarti Anda juga ikut mengurangi timbungan sampah non-organik. Tas plastik yang tertimbun di tanah perlu ribuan tahun baru bisa terurai.
9. Bawalah botol minuman sendiri, hindari membeli minuman dalam kemasan botol, apabila tidak mendesak sekali. Botol minuman plastik yang dibuang sembarangan juga merusak lingkungan.
10. Beralilah menyajikan minuman kepada tamu dalam gelas, hindari sajian dengan minuman kemasan atau air mineral gelas. Hindari juga penggunaan gelas sekali pakai.
11. Membeli sesuatu atau berbelanja di sekitar lingkungan atau pasar tradisional, karena akan lebih hemat bahan bakar.
12. Perbanyak masak di rumah atau bawa makanan ke kantor, karena untuk keluar makan di rumah makan selain menghabiskan bahan bakar dan juga jauh lebih murah apabila bawa makanan sendiri.
RUMAH dan LINGKUNGAN HIJAU
13. Tanam pohon di sekitar lingkungan kita. Ajak serta tetangga untuk menanam bibit tanaman di sekitar tempat tinggal, kantor, atau lokasi-lokasi penanaman bibit pohon tertentu seperti di pantai, sekolahan, atau taman umum.
14. Lakukan karya bhakti pembersihan lingkungan, bersihkan parit atau selokan di sekitar perumahan, pengaturan pembuangan sampah organik dan non-organik.
15. Manfaatkan sampah non-organik seperti plastik kemasan dan botol minuman untuk dipakai sebagai bahan kerajinan, atau mengumpulkannya secara terpisah untuk diberikan atau dijual kepada pemulung.
16. Membuat lubang biopori di pekarangan rumah atau di taman umum lingkungan tempat tinggal, dan bisa dimanfaatkan untuk membuang sampah organik. Setelah melewati masa pembusukan di dalam lubang biopori, sampah organik tersebut bisa dipanen untuk pupuk tanaman.
17. Matikan oven, pemanas, seterika beberapa menit sebelum waktunya. Ornamen pemanas di peralatan tersebut masih mampu bekerja apabila dicabut dari listriknya.
18. Periksa AC jangan sampai ada kebocoran, turunkan suhunya, jangan biarkan ada celah yang terbuka dalam ruangan ber AC. Pergunakan timer pada waktu tidur, misalnya di set jam menjelang pagi, akan mati sendiri AC nya. Pergunakan AC yang hemat energi.
19. Pergunakan listrik yang bersumber dari energi surya untuk pemakaian lampu, pemanas air, dan peralatan listrik lainnya.
20. Serahkan rancangan rumah kepada arsitek atau konsultan yang ahli rumah hijau, sehingga rumah kita akan terkesan asri, juga akan hemat pemeliharaannya. Rumah hijau adalah rumah yang mengutamakan pemakaian bahan daur-ulang, pencahayaan matahari, pemakaian energi surya, pengolahan air habis pakai agar bisa dipakai ulang untuk berbagai kebutuha, tanaman pelindung dan penyerap CO2 di sekitar pekarangan.
21. Matikan lampu dari sumbernya, dan kalau mematikan TV, komputer, dan peralatan listrik lainnya yang kabelnya tersambung ke saklar, pastikan sumber listriknya di saklar sudah dimatikan.
22. Jangan biarkan kran, tempat menampungan air, tabung toilet mengalami kebocoran, sehingga air menetes keluar terus selama 24 jam. Bayangkan berapa banyak air yang terbuang selain boros biaya juga terbuang air bersih dengan percuma.
23. Pergunakan peralatan listrik yang hemat energi, seperti lampu, rice cooker, TV, AC, dan peralatan listrik lainnya. Sudah terdapat banyak peralatan rumah tangga yang hemat listrik di toko-toko. Belilah yang hemat energi.
24. Maksimalkan pencahayaan surya, buka tirai jendela, pergunakan warna yang terang di dalam rumah.
25. Segera mencabut kabel listrik dari sumbernya apabila sudah selesai dipakai, seperti untuk mengisi ulang baterai telpon genggam, seterika, pencukur eletrik, games, kamera, dll.
26. Hindari membuka pintu lemari es lama-lama karena setiap kali pintu lemari es dibuka, diperlukan tarikan listrik yang tinggi untuk mendinginkan kembali suhunya.
27. Pergunakan timer untuk menghidup dan mematikan lampu di pekarangan, sehingga akan terhindar dari lupa mematikan di pagi hari karena kesiangan bangun.
28. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil, karena ukuran makanan yang kecil akan lebih sedikit menggunakan energi untuk memasaknya.
29. Pergunakan air dingin untuk mencuci, dan cucilah dalam jumlah yang banyak. Hindari pemakaian mesin cuci apabila hanya mencuci dalam jumlah yang sedikit.
30. Pergunakan bahan-bahan detergen, pembersih lantai, sabun cuci, shampo, dan bahan-bahan lainnya yang ramah lingkungan.
31. Hindari menggunakan kaleng obat nyamuk semprotan, ataupun obat nyamuk bakar. Lebih baik mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah daripada menyemprot obat nyamuk di dalam rumah selain tidak sehat buat keluarga juga boros. Pasang kasa jendela, pintu kawat nyamuk, dan bersihkan lingkungan dalam rumah supaya tidak menjadi sarang nyamuk.
32. Pergunakan ulang perabot rumah tangga Anda, dan jaga supaya tetap awet dipakai. Hindari kebiasaan berbelanja perabot baru padahal perabot lama masih bisa dipakai.
33. Hindari penggunaan deodoran atau minyak rambut semprot yang mengandung bahan aerosol karena bahan tersebut juga merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam pencemaran lingkungan.
34. Sekali-kali, lakukan penjualan lewat garasi atau disumbangkan ke panti asuhan atau fakir miskin lainnya untuk membersihkan peralatan, mainan, baju, perabot yang sudah tidak dipakai lagi.
TEMPAT KERJA DAN SEKOLAH HIJAU
35. Matikan lampu apabila masih terang pencahayaan dari luar, atau sedang tidak berada di dalam ruangan.
36. Pergunakan kertas secara bolak-balik untuk fotocopy ataupun untuk cetak. Hindari cetak di printer apabila tidak dibutuhkan. Sebaiknya kirim laporan dan memo melalui intranet kantor atau melalui email.
37. Himbau dalam bentuk catatan kaki di setiap email yang dikirim keluar agar tidak mencetak email tersebut apabila tidak benar-benar dibutuhkan, demi mendukung lingkungan dan penghijauan.
38. Lakukan rapat dengan menggunakan bahan presentasi, dan hindari fotocopy bahan presentasi. Kirimkan kepada peserta rapat dalam bentuk softcopy, selain bisa disimpan juga menghemat banyak biaya kertas dan listrik untuk fotocopy.
39. Hindari keluar makan siang, khususnya di Jakarta, dan kota-kota besar lainnya, selain habis waktu di jalan karena macet, boros energi, dan juga lebih mahal kalau makan di luar. Pesan makanan untuk diantar ke kantor, bawa makanan dari rumah, atau makan di food-court dekat kantor yang bisa dicapai dengan berjalan kaki.
40. Pergunakan elektrok banking untuk transaksi perbankan, baik melalui ATM, internet banking, mobile banking. Hindari mencetak struk atau bukti transaksi apabila tidak dibutuhkan.
41. Untuk pabrik dan industri yang berproduksi secara massal, pergunakan sumber energi yang berasal dari surya dan angin. Pabrik-pabrik dengan ruangan yang terbuka dan manfaatkan ventilator angin untuk mengurangi pemakaian AC atau kipas angin di dalam ruangan pabrik. Berikan penghargaan kepada karyawan yang disiplin dalam penghematan energi listrik, air, dan bahan-bahan kertas lainnya. Dan sebaliknya, kepada karyawan yang teledor, tidak mematikan peralatan listrik sehabis pakai, berikan sangsi peringatan.
42. Galang kelompok pencinta lingkungan atau kelompok “Go Green” dalam lingkungan kantor atau pabrik dengan melakukan berbagai kegiatan penghijauan, bersepeda pada hari tertentu untuk ke tempat kerja, melakukan gerak jalan dan terlibat dalam aktivitas lingkungan hidup.
43. Perlakukan satu hari tidak kerja untuk acara pembersihan, yaitu membersihkan segala berkas, kertas-kertas yang tidak dipakai, laporan-laporan yang sudah lama, bukti-bukti pembukuan yang sudah daluwarsa. Semua berkas tersebut bisa dimusnahkan, apabila ada rahasianya, atau ditimbang untuk dijual kepada pemulung.
44. Lakukan rancang bangun atau renovasi bangunan sekolah yang memperhatikan aspek ramah lingkungan, pergunakan energi surya untuk penerangan, perhatikan ruangan kelas sekolah apabila istirahat agar matikan AC dan lampu, lakukan pembersihan lingkungan sekolah, undang pihak-pihak luar yang pakar tentang pemanasan global untuk melakukan presentasi di sekolah dan mereka akan senang melakukannya tanpa dipungut biaya, hindari fotocopy bahan pelajaran melainkan bisa kirimkan bahan pelajaran via email atau simpan di USB atau bahan penyimpan file lainnya yang dibawa siswa melalui komputer di meja guru, setiap guru dibekali laptop untuk penjelasan pelajaran sekolah dan pengajaran melalui presentasi dari laptop dan bahan presentasi bisa dikirimkan via email kepada siswa atau digandakan melalui media penyimpanan USB atau disket.
PERJALANAN HEMAT dan HIJAU
45. Jalan bersama dengan keluarga apabila berangkat kerja, misalnya mengantar anak sekolah sekalian berangkat kerja. Atau, apabila jaraknya berlawanan, bisa mengantar anak dengan menggunakan mobil antar jemput sekolah.
46. Berangkat atau pulang kerja secara berbarengan dengan rekan-rekan sekantor dalam satu mobil yang searah, sehingga bisa berbagi biaya perjalanan dengan mereka.
47. Usahakan menggunakan transportasi massa daripada memiliki mobil sendiri yang selain boros biaya BBM, juga menghindari kemacetan di jalan, biaya parkir, asuransi dan biaya pemeliharaan mobil.
48. Apabila memakai mobil sendiri, pergunakan mobil yang hemat energi, yang berbahan bakar biosolar, atau biogas. Jangan menggunakan mobil besar sejenis van atau SUV hanya untuk transportasi di dalam kota. Gunakan kendaraan hibrida atau yang menggunakan sumber panel surya.
49. Secara rutin merawat kendaraan, cek tekanan angin karena tekanan angin yang kurang akan lebih boros BBM.
50. Matikan mesin mobil saat sedang menunggu, apabila memakai supir, selalu ingatkan supir untuk tidak menyalakan AC dan tidur di mobil. Kalau perlu, setelah parkir, serahkan kunci mobil sehingga supir tidak berkesempatan tidur di mobil sambil menyalakan AC dan mendengar radio.
51. Belajarlah mengemudi dengan baik, mengganti perseneling sesuai kecepatan atau menggunakan perseneling otomatis, hindari menginjak gas terlalu dalam, matikan mesin apabila terjadi kemacetan yang terlalu lama, matikan AC apabila udara di luar tidak terlalu panas, matikan AC mobil beberapa menit sebelum sampai tujuan.
52. Apabila jarak rumah ke kantor atau tempat kerja dekat dan bisa ditempuh dengan naik sepeda, lebih baik menggunakan sepeda yang selain menghemat biaya perjalanan juga baik untuk menjaga kebugaran badan.
53. Hindari berlibur ke luar negeri yang jauh karena akan meninggalkan banyak jejak karbon. Banyak tempat-tempat wisata menarik di dalam negeri dan berbagai daerah di pelosok yang bisa kita pakai untuk tujuan liburan keluarga. Hindari pemakaian pesawat terbang untuk perjalanan wisata atau perjalanan dinas lainnya, karena bahan bakar pesawat terbang adalah penyumbang gas rumah kaca yang lebih tinggi dibandingkan mobil atau kendaraan darat dan laut lainnya.
54. Kurangi rapat di luar kantor atau di luar daerah dan di luar negeri, karena kemajuan teknologi saat ini mampu menyediakan teleconference jarak jauh, elektronik chatting, mobile chatting, presentasi jarak jauh, monitoring jarak jauh, yang semuanya itu bisa dilakukan karena kecanggihan internet. Pergunakan semaksimal mungkin kemajuan teknologi internet untuk tujuan bisnis.
55. Apabila sedang menginap di hotel, pergunakan handuk hotel lebih dari satu hari, matikan lampu dan AC kamar hotel apabila tidak berada di ruangan, matikan TV, dan pastikan tidak ada kebocoran air di kamar mandi.
LAIN LAIN yang HIJAU
56. Pergunakan baterai yang bisa diisi ulang atau rechargeable, jangan menggunakan baterai yang habis buang.
57. Pilihlah monitor untuk komputer atau TV model LCD dan hindari pemakaian peralatan elektronik yang boros listrik.
58. Gunakan produk-produk yang memiliki label daur-ulang (recycle), ramah lingkungan (eco-friendly), organik, bebas bahan kimia, dan berjangka panjang atau bisa dipakai berulang-ulang (re-useable).
59. Bawa botol pengisi ulang dan berbelanja bahan-bahan cair di tempat yang menyediakan pengisian ulang seperti sabun cair, pembersih lantai, air minum isi ulang, dan lain-lain.
60. Tempatkan tumbuh-tumbuhan di dalam ruangan untuk menjaga kesegaran ruangan.
61. Gunakan pupuk tanaman yang organik, penyemprot hama organik, dan pelajari cara bercocok tanam hidroponik karena sangat mudah dan bisa untuk konsumsi sendiri
62. Jangan membuang sampah sembarangan, pisahkan sampah organik dan non-organik, pelajari cara memanfaatkan sampah organik dan non-organik menjadi sesuatu yang bermanfaat.
63. Bersuaralah dan kumandangkan kepada keluarga, kerabat, tetangga, sahabat, teman sekolah, rekan kerja, dan masyarakat sekitar untuk menyelamatkan Bumi dari pemanasan global dengan mengurangi konsumsi daging hewani atau menjadi vegan, melakukan penghijauan dan bertindak hijau dalam lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja, dan tempat umum.