Saturday 21 September 2013

Apakah kita makan harus sesuai dengan golongan darah kita


Menyirat dari apa  yang dikatakan oleh Peter D’Adamo dalam bukunya yang sangat populer tentang diet golongan darah, “Eat Right for Your Type”, manusia adalah satu-satunya spesies di planet ini yang harus makan sesuai dengan golongan darahnya.  Menurutnya, telah terjadi evolusi golongan darah sejak terjadinya ilmu pertanian 10.000 tahun yang lalu.

A
D’Adamo mengatakan bahwa mereka yang  bergolongan darah A adalah golongan pemakan tahu karena cenderung menderita penyakit jantung, kanker dan diabetes. Golongan darah A juga tidak cocok menjadi pemimpin karena tidak tahan dengan tekanan tingggi. Dalam situasi tertekan, golongan A mudah menjadi cemas, emosional dan paranoid. Entah bagaimana, D’Adamo menyarankan agar mereka yang bergolongan darah A untuk minum kopi dan anggur merah….Wah!

O
Tersirat bahwa D’Adamo sangat mengagumi orang bergolongan darah O. Golongan darah O adalah golongan darah unggulan, mereka memiliki kekuatan, ketahanan, kemandirian, keberanian, percaya diri dan intuisi bawaan yang baik. Mereka juga harus makan daging dan tidak boleh menjadi vegetarian. Oo.., jadi mereka yang bergolongan darah O termasuk kelompok karnivora, ya?

Padahal kalau ditinjau dari struktur tubuhnya1,2), manusia lebih menyerupai simpanse atau gorila besar ketimbang singa, macan atau kucing. Pada dasarnya, simpanse dan gorila serta sefamilinya adalah frugivora (atau fruitarian, pada dasarnya), begitu juga dengan manusia.  Dan seperti manusia juga, simpanse dan gorila juga memiliki berbagai jenis golongan darah (A, B, O) sejak 5 juta tahun yang lalu. Haruskah mereka makan daging atau menjadi buas seperti singa dst supaya tetap sehat atau bahkan agar tidak bisa mati?

D’Adamo juga mengatakan bahwa orang bergolongan darah O cenderung menderita hipotiroid (hypothyroidism) karena tubuhnya tidak memproduksi yodium. Ini sungguh menggelikan, apakah orang bergolongan darah yang lain atau hewan ada yang memproduksi yodium? Bukankah hewan mengandung yodium karena  makanan yang mereka dapatkan dari tanah?  Masak ada sih, hewan yang memproduksi yodium?
 
Ada satu lagi, disebutkan oleh D’Adamo juga bahwa mereka yang bergolongan darah O, sekalipun tidak boleh vegetarian, tetapi juga harus menghindari produk susu karena mereka cenderung lactose-intolerant. Sesungguhnya manusia, tidak hanya golongan darah O,  memang tidak dilengkapi dengan jaringan untuk mencerna susu spesies lain dengan baik. 75% penduduk dunia kehilangan kemampuannya  untuk mencerna laktosa setelah mereka beranjak besar 3).
  
AB
Mereka yang bergolongan darah AB, menurut D”Adamo, adalah orang stabil, logis dan berpandangan luas, tetapi juga cenderung sulit menikah.
  
B
Kalau yang ini, D’Adamo mengatakan, mereka adalah “free-thinkers” tapi egois. Hmmm..

Lektin

Dari semua itu, banyak pengamat dan peneliti kesehatan yang mengatakan bahwa pandangan D’Adamo lebih cocok dikatakan sebagai pandangan astrologi ketimbang sains, yaitu karena hampir tidak ada analisa ilmiah yang dikemukakannya untuk menjelaskan sifat-sifat tersebut. Saran-sarannya tentang pola makan hanya dikemukakannya begitu saja, dengan alasan “tidak cocok” atau “cocok”, yang lain hanya berupa cerita testimoni atau pengalaman D’Adamo sendiri.

Satu-satunya yang sedikit berbau sains hanya ketika D’Adamo membicarakan soal lektin. Sebelum orang bisa membedakan golongan darah ABO, tranfusi darah merupakan suatu tindakan yang berisiko tinggi. Penolakan terjadi ketika antigen bertemu dengan antibodi dari tipe yang berlawanan, Penolakan juga menjadi pemicu terjadinya aglutinasi (sebuah tindakan untuk menghadapi serangan sel asing seperti virus atau bakteri dengan cara menggumpalkannya dan pada akhirnya mudah dibuang).

Sesuai dengan teori D’Adamo, sekalipun tidak ada kesalahan tranfusi karena perbedaan tipe golongan darah atau infeksi bakteri atau virus, aglutinasi tetap bisa terjadi jika manusia mengkonsumi makanan yang tidak tepat. Penyebabnya adalah lektin, suatu ikatan gula protein yang berlimpah.
Meskipun D’Adamo gagal memberikan bukti ilmiah untuk mendukung teorinya, ditulisnya,”Jika kita mengkonsumsi makanan yang mengandung protein protein yang tidak cocok dengan antigen golongan darah kita maka lektin itu akan menuju ke organ atau sistem butuh seperti ginjal, hati, otak, lambung dst serta menciptakan aglutinasi darah pada daerah tersebut. Penggumpalan akan membuat masalah pada usus halus, kirosis pada hati dan menyumbang aliran darah di ginjal.”

Lektin merupakan golongan protein yang terdapat pada hampir semua jenis tanaman dan digunakan untuk melawan predatornya. Lektin beracun untuk beberapa tipe insekta dan hewan yang mengkonsumsi tanaman. Lektin itu saling mengikat membentuk molekul gula (oligosaccharides) di dalam sel. Untungnya, hampir semua lektin tidak berbahaya bagimanusia. Yang berbahaya juga akan membuat gumpalan di dalam usus, misalnya lektin yang terdapat dalam gandum (WHA), berbagai jenis bijian seperti kacang dan soya (PNA, SBA) dan tomat (TL)4), tak peduli apapun golongan darahnya.

Menurut ahli protein Dr. Arpard Pusztai, pada semua orang, tak peduli golongan darahnya, lektin berbahaya akan cenderung membuat aglutinasi5). Jika kita terus memberikan timbunan lektin berbahaya  ke dalam tubuh maka kekebalan tubuh kita akan dalam keadaan berbahaya sehingga kita menjadi rentan terhadap infeksi.  “Jika kita melakukan pola makan tanpa lektin berbahaya maka kita akan melihat peningkatan yang luar biasa pada kesehatan kita”, kata Tom Greenfield6), seorang osteopatik.

Tetapi, walaupun teori-teori  P D’Adamo mendapat begitu banyak kritikan dari para pemerhati  dan peneliti masalahkesehatan7,8,9,10,), kita perlu berterima kasih kepada D’Adamo karena penelitian tentang golongan darah dan mengapa orang jaman dahulu kala bisa berusia ratusan tahun akan menjadi sangat penting untuk kesehatan masa depan kita semua.

Dan… apapun, makin alami, makin sederhana, makin tidak diproses, tentu makin baik. Buah organik dan sayur organik segar merupakan contoh makanan yang paling alami yang bisa dinikmati oleh hampir semua orang tanpa penyesuaian tubuh, tanpa kita harus memperhatikan apa golongan darah kita.

Soal selera, soal rasa, mungkin bisa kita bangkitkan kemudian setelah kita termotivasi untuk hidup segar bugar sepanjang masa hingga ajal menjemput kita dan…
jangan lupa, “orang yang sehat adalah orang yang sehat segar bugar tanpa obat dan tanpa suplemen” dan juga tentu “tidak perlu risau dengan tipe golongan darahnya” .

Salam Segar Bugar,

———————-

1) Dr. William C. Roberts, M.D., editor of the American Journal of Cardiology:Although most of us conduct our lives as omnivores, in that we eat flesh as well as vegetables and fruits, human beings have characteristics of herbivores, not carnivores. Human beings are not natural carnivores. When we kill animals to eat them, they end up killing us because their flesh, which contains cholesterol and saturated fat, was never intended for human beings, who are natural herbivores”.  
www.GoVeg.com
2) Human Physiology, http://www.peta.org/living/vegetarian-living/The-Natural-Human-Diet.aspx
3) Bethani A Pribila Ph. D, Steve R Hertxler Ph. D, Berdine R Martin Ph. D, Connie M Weaver Ph. D, Dennis A Savaiano, “Improved lactose digestion and intolerance among African-American adolescent girls fed a dairy-rich diet”. ‘Journal of the American Dietetic Association, Volume 100, Issue 5 , Pages 524-528’, 2000.
4) Ashton Embry, “The Role of Lectins from Grains and Legumes in the MS Disease Process”, Multiple Sclerosis Resource Centre, ‘Unsworth House, Hythe Quay, Colchester, Essex, CO2 8JF’,
5) Dr Arpad Pusztai, seorang ahli protein,
6) http://www.ion.ac.uk/information/onarchives/bloodgroupdiets
7)Dr Arpad Pusztai (March 29, 2001). “Reply from Dr. Arpad Pusztai about Sialic Acid”. http://www.owenfoundation.com/Health_Science/Pusztai/btd/letters/010329_from.html
8) Michael Klaper, M.D.,  “The “Blood Type Diet”: Fact or Fiction?”, Institute of Nutrition Education and Research, Toronto, 2005.
9) Deirdre B. William N.D., John J. McMahon N.D., “The Blood Type Diet: Latest Diet Scam”, Processed People, ‘Porter Ranch, California’, 2011
10) http://www.naturalchoice.net/articles/faddiet.htm


Makanan mentah atau makanan kehidupan atau living food adalah makanan yang masih mengandung berbagai enzim kehidupan (berasal dari energi matahari melalui proses fotosintesa) dan yang tidak dipanaskan di atas 45 derajat Celsius. Daging, telur, ikan dan susu mentah tidak termasuk ke dalam golongan makanan kehidupan karena mereka tidak lagi mengandung enzim kehidupan.

No comments:

Post a Comment